Kultur Sekolah

Nama : Tria Asri Nur Sabani
Nim : 12001227
Kelas : PAI-4F

Laporan bacaan 

Pada hasil laporan bacaan sebelumnya mengenai kultur sekolah dan kinerja peserta didik, saya menuliskan bahwa misi umum suatu pendidikan pada dasarnya adalah untuk menjadikan mansuia sebagai manusia terdidik, berpengetahuan, dan berilmu. Namun tak hanya itu pendidikan suatu karakter dari peserta didik juga harus diperhatikan, dan pendidikan karakter ini dapat di implementasikan melalui kultur sekolah. Pendidikan seharusnya tidak hanya sekedar mencetak seseorang yang berpengetahuan luas, melainkan juga memunculkan sikap dan karakter yang baik dalam kehidupan bermsayarakat, bebangsa, dan bernegara. Pendidikan karakter sendiri merupakan gerakan nasional dimana pendidikan ini ada untuk menciptakan sekolah yang membina generasi muda yang beretika, bertanggung jawab, dan peduli. Dan salah satu lingkup pendidikan karakter yang sangat mendukung implementasi kemajuan pendidikan karakter yakni adalah kultur sekolah. Dimana kultur sekolah yang dibangun ini merupakan usaha dalam menciptakan dan menanamkan nilai-nilai karakter pada semua warga di sekolah, dengan diantaranya membuat program atau kebijakan pendidikan karakter, membentuk budaya sekolah dan mengkomunikasikannya kepada semua pihak sekolah, memelihara nilai-nilai karakter, serta menghargai pencapaian dari setiap pihak di sekolah.

            Kultur sekolah yang baik sangat mendukung keberhasilan dari program pendidikan karakter. Namun jika terdapat kultur negatif maka hal itu dapat memperhambat pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah. Oleh karena itu, implementasi pendidikan karakter melalui kultur sekolah menjadi hal yang mutlak dibutuhkan oleh sekolah yang kondusif dan memudahkan penanaman nilai-nilai karakter pada peserta didik. Menurut Megawangi pendidikan karakter adalah sebuah usaha sadar untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungan.

            Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter sendiri dirumuskan sebanyak 18 nilai karakter, yakni :

- Religius, yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut.

- Jujur, yakni perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

- Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

- Displin, yaitu tindakan yang menujukkan perilaku tertib dan patuh pada sebuah peraturan.

- Kerja keras, yaitu suatu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi sebuah tugas dan hambatan belajar.

- Kreatif, yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

- Mandiri, yaitu sikap dan perilkau yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam mneyelesaikan tugas-tugas.

- Demokratis, yaitu cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

- Rasa Ingin Tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya.

- Semangat Kebangsaan, yaitu cara berpikir, bertindak, dan bewawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompok.

- Cinta Tanah Air, yaitu cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

- Menghargai prestasi, yaitu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

- Bersahabat/komunikatif, yaitu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara dan bergaul.

- Cinta damai, yaitu sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

- Gemar membaca, yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

- Peduli lingkungan, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangakan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

- Peduli sosisal, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanaan tugas dan kewajibannya.

 

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia bagi peserta didik. Dan salah satu faktor penentuan atas keberhasilan penyelenggaraan proses pendidikan adalah kultur yang dibangun dengan baik. Fokus permasalahan implementasi anatara pendidikan karakter dengan kultur sekolah, terutama dalam kultur sekolah adalah perilaku setiap individu dalam lingkungan sekolah. Dalam kultur sekolah diperlukan fungsi keteladanan dan aktivitas-aktivitas yang secara sengaja diciptakan dalam bentuk pembiasaan dan penguatan secara continue dalam kultur sekolah. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh setiap individu di sekolah difokuskan pada pengembangan nilai-nilai karakter dalam kultur sekolah. Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan interaksi yang tercipta antarindividu di lingkungan sekolah yang terikat oleh berbagai aturan dan norma yang berlaku di sekolah tersebut.

Impelementasi pendidikan karakter melalui kultur sekolah dapat diorganisasikan dan diterapkan di lingkungan skolah dengan menggunakan strategi pemodelan, pengajaran, dan penguatan lingkungan. Pada intinya, implementasi pendidikan karakter pada kultur sekolah tidak terlepas dari peran semua pihak di sekolah, seperti kepala sekolah yang berfungsi dalam menentukan kebijakan pendidikan karakter di sekolah. Guru sebagai pendidik, yang memiliki fungsi utama yaitu pelaksana kebijakan pendidikan karakter untuk diimplementasikan kepada siswa. Lalu ada karyawan sekolah yang juga ikut membantu proses tersebut dengan mendukung pendidikan karakter sesuai dengan pendidikan karakter yang dilaksnakan di sekolah. Semua keterlibatan tersebut dilakukan demi berhasilnya pelaksanaan pengimplementasian antara pendidikan karakter dengan kultur sekolah.

Komentar