MANAJEMEN KELAS
Nama : Tria Asri Nur Sabani
Nim : 12001227
Kelas : PAI-4F
Mata Kuliah : Magang-1 (Laporan Baca)
Manajemen Kelas
Menurut wikipedia,manajemen kelas merupakan kegiatan-kegiatan yang diupayakan oleh seorang guru untuk menciptakan situasi kelas yang kondusif dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang maksimal.Kegiatan ini merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan oleh guru supaya pembelajaran dapat berjalan efektif sehingga memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin dan membentuk perilaku berbudaya.
Manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar ang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Dengan kata lain manjemen kelas merupakan usaha secara sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis.
Manajemen kelas adalah seni dan praktis kerja yang dilakukan oleh guru, baik secara individu, dengan atau melalui orang lain (seperti team teaching dengan teman sejawat atau siswa sendiri) untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Jika mengacu pada proses manajemen, maka manajemen kelas juga memiliki proses, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (evaluasi).
Perencanaan merujuk pada perencanaan pembelajaran dan unsur-unsur penunjangnya, yang meliputi program tahunan, program semester, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, instrumen evaluasi, dan rubrik penilaian. Pelaksanaan bermakna proses pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa di kelas. Sedangkan pengawasan yang berwujud evaluasi pembelajaran, terdiri dari jenis yaitu evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran.
Tujuan Manjemen Kelas
Tujuan manajemen kelas adalah penyedia fasilitas bagi berbagai macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap apresiasi pada siswa.
Arikunto (1988:68) berpendapat bahwa tujuan manajemen kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajar secara efektif dan efesien.
Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas
Dalam manajemen kelas terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan sebagai prasyaratan menciptakan satu model pembelajaran yang efektif dan efisien yaitu “Muhaimin, 2002:137-144”.
Prinsip Kesiapan “Readiness”
Kesiapan belajar ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, psikis, inteligensi, latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar.
Prinsip Motivasi “Motivation”
Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya motivasi pada peserta didik maka akan bersungguh-sungguh menunjukkan minat, mempunyai perhatian dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar, berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut serta terus bekerja sampai tugas-tugas tersebuty terselesaikan.
Prinsip Perhatian
Perhatian merupakan suatu strategi kognitif yang mencakup empat keterampilan yaitu berorientasi pada suatu masalah, meninjau sepintas isi masalah, memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan dan mengabaikan stimuli yang tidak relevan. Dalam proses pembelajaran perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya.
Prinsip Persepsi
Prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persepsi adalah:
Makin baik persepsi mengenai sesuatu makin mudah peserta didik belajar mengingat sesuatu tersebut. Dalam pembelajaran perlu dihindari persepsi yang salah karena hal ini akan memberikan pengertian yang salah pula pada peserta didik tentang apa yang dipelajari. Dalam pembelajaran perlu diupayakan berbagai sumber belajar yang dapat mendekati benda sesungguhnya sehingga peserta didik memperoleh persepsi yang lebih akurat.
Prinsip Retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah seseorang mempelajari sesuatu. Dengan retensi membuat apa yang dipelajari dapat bertahan atau tertinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat diingat kembali jika diperlukan. Karena itu retensi sangat menentukan hasil yang diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran.
Prinsip Transfer
Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat memengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian transfer berarti pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan pengetahuan yang baru dipelajari.
Pengetahuan atau keterampilan yang diajarkan disekolah selalu diasumsikan atau diharapkan dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang dialami dalam kehidupan atau dalam pekerjaan yang akan dihadapi kelak.
Aspek Manajemen Kelas
Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan selektif, dan kreatif (Johnson dan Bany, 1970).
Kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam manajemen kelas sebagai aspek-aspek manajemen kelas, seperti tertuang dalam Dirjen Dikdasmen (2000) adalah:
- mengecek kehadiran siswa;
- mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa, dan menilai hasil pekerjaan tersebut;
- pendistribusian bahan dan alat;
- mengumpulkan informasi siswa,
- mencatat data pemeliharaan arsip;
- menyampaikan materi pelajaran; dan
- memberikan tugas.
Sementara itu hal-hal yang perlu diperhatikan para guru, khususnya guru baru dalam pertemuan pertama dengan siswa di kelas adalah:
ketika bertemu dengan siswa, guru harus:
(a) bersikap tenang dan percaya diri
(b) tidak menunjukkan rasa cemas, muka masam, atau sikap tidak simpatik
(c) memberikan salam lalu memperkenalkan diri; dan (d) memberikan format isian tentang data pribadi siswa atau guru menyuruh siswa menulis riwayat hidupnya secara singkat;
(e) guru memberikan tugas kepada siswa dengan tertib dan lancar;
f) mengatur tempat duduk siswa secara tertib dan teratur;
g) menentukan tata cara berbicara dan tanya jawab;
(h) membuat denah kelas (tempat duduk siswa); dan
(i) bertindak disiplin, baik terhadap siswa maupun terhadap diri sendiri (Dirjen Dikdasmen, 1996:13).
Komentar
Posting Komentar